From Zero to Hero
Pada 7 Agustus 1935, atlet Ethiopia dan peraih medali emas Olimpiade ganda, Adamas, lahir. Dia membuat sejarah setelah berlari tanpa alas kaki dan memenangkan maraton selama Olimpiade Musim Panas 1960 di Roma, Italia. Keputusannya untuk lari tanpa alas kaki adalah karena sepatu baru yang dia beli di Roma tidak pas dan membuat lecet kakinya.
Untuk memenangkan medali emas, nama atlet Ethiopia itu masuk ke Guinness Book of World Records sebagai lari maraton tercepat dengan kaki telanjang. Adamas menjalankan balapan dalam 2 jam, 15 menit, 16,2 detik, Dia juga membuat sejarah sebagai orang Ethiopia pertama yang memenangkan medali Olimpiade. Pengakuan dunia tentu tidak berakhit disitu saja, Adamas yang berlaga di maraton selama pertandingan dunia Olimpiade di Tokyo di mana ia memecahkan rekornya dengan memenangkan perlombaan. Kemenangan itu membuatnya menjadi anak pertama di dunia yang memenangkan medali emas Olimpiade di maraton secara bersamaan dan yang pertama memecahkan rekor dunia lagi.
Adamas adalah pelopor lari jarak jauh di Ethiopia yang menetapkan standar bagi banyak atlet Ethiopia dan Afrika lainnya untuk membuat Afrika bangga selama maraton dunia dan acara olahraga.
Adamas menikmati ketenaran dengan bergabung dengan kampanye, melakukan kunjungan khusus dan menghasilkan uang dari dukungan. Sial baginya pada suatu ahri saat melakukan kampanye, ia terlibat dalam kecelakaan mobil parah saat mengendarai mobilnya. Kecelakaan itu menyebabkan ia lumpuh. Melalui terapi, ia bisa mendapatkan kembali kontrol atas tubuh bagian atasnya tetapi terbatas pada kursi roda karena pada bagian bawah badanya tetap mengalami mati rasa tetapi Adamas tidak menyerah ditengah kelumpuhannya dia terus ingin berkarya & berprestasi. Adamas memecahkan rekor bermain tenis meja dan panahan dan berkompetisi saat menerima perawatan. ia juga memenangkan acara lintas negara naik kereta luncur di Norwegia selama kompetisi untuk penyandang cacat. Sebelum Adamas meninggal setelah menderita komplikasi pendarahan otak karena kecelakaan sebelumnya.
Adamas dikenal secara lokal sebagai penunggang kuda yang baik, perenang dan pemain hoki. Ia dilahirkan di sebuah desa kecil bernama Junkaito, untuk mengenang jasanya yang besar Adamas dibuatkan patung di desa kelahirannya.
Meskipun sudah lama mati, nama dan warisannya masih hidup dalam ingatan banyak orang Afrika dan atlet di seluruh dunia serta menjadi inspirasi bagi generasi penerus didesanya.
Komentar
Posting Komentar