Analisis Kelayakan Bisnis/Investasi

yo guys kembali dengan saya willi si blogger kece!! pada blog kali ini saya ingin membagikan artikel seputar Analisa Kelayakan Bisnis nih dan juga cara menghitungnya!!! Hayooo pasti pada penasaran kan ? So, Let's Check it out!
Tahapan Pada Studi Kelayakan Bisnis - Grapadi Konsultan
 
Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.

Sampai sini kalian semua sudah paham dong definisi dari Studi Kelayakan bisnis ?
kalau sudah mari kita lanjut ke Penjelasann berikutnya;

Kriteria Investasi Bisnis ada 4 macam loh, apa saja sih ? Berikut 4 jenis Kriteria menurut pendapat pribadi saya yaitu;

-Payback Period : 

Metode yang digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian uang yang ditanamkan dalam investasi. Metode ini cenderung untuk menghasilkan suatu ukuran waktu ekonomis dari investasi yang dilakukan. Semakin lama umur ekonomis investasi melewati payback period, maka investasi ini akan semakin menarik.
Metode ini bukanlah alat pengukuran profit yang akan diperoleh tetapi lebih merupakan alat mengukur tingkat likuiditas yang diharapkan sehingga dapat diperoleh urutan proyek dari yang memiliki periode terpendek hingga yang terpanjang. Metode ini hanya untuk digunakan sebagai alat seleksi awal untuk memilih proyek investasi.

Payback Period = net cash outlay / annual net cash inflow

-Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)

Benefit Cost Ratio merupakan salah satu metode kelayakan investasi. Pada dasarnya perhitungan metode kelayakan investasi ini lebih menekankan kepada benefit (manfaat) dan perngorbanan (biaya/ cost) suatu invetasi, bisa berupa usaha, atau proyek. Pada umumnya jenis invetasi yang sering digunakan adalah proyek-proyek pemerintah dimana benefitnya jenis benefit langsung, manfaatnya akan terasa langsung pada masyarakat banyak.

Sebagai contoh dari proyek pemerintah adalah proyek pembangunan jalan tol Pasupati. Nilai benefit atau manfaat yang bisa didapatkan dari proyek tersebut misalnya efisiensi waktu tempuh antara Jakarta-Bandung, kenyamanan berkendara karena jalan yang dipakai dibuat senyaman mungkin dan peningkatan produktivitas lahan tersebut. Namun tidak hanya mendatangkan manfaat saja, investasi juga mendatangkan pengorbanan yang digolongkan kedalam cost. Jadi suatu invetasi atau proyek tidak bisa terlepas dari benerfit dan cost.

Benefit cost ratio analysis secara matematis merupakan perbandingan nilai ekuivalen semua benefit terhadap nilai ekuivalen semua biaya. Perhitungan ekuivalensi bisa menggunakan salah satu dari beberapa analisis. Contohnya :

 B/C=  PWbenefit/(PW cost)=  FWbenefit/FWcost=AWbenefit/AWcost

Untuk kriteria pengambilan keputusan untuk alternatif tunggal adalah dengan cara melihat nilai dari B/C apakah besar dari sama dengan satu atau kecil dari satu.

-Jika B/C ≥ 1 , maka alternatif investasi atau proyek layak (feasible), diterima

-Jika B/C < 1 , maka alternatif investasi atau proyek tidak layak (not feasible)

-Net Presen Value (NPV)

Dua kriteria utama pertama dapat dihitung berdasarkan nominal (non disconuted method). Sayangnya, perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai waktu uang . Bisa saja sebuah proposal proyek, berdasarkan nilai nominal menghasilkan B/C >1, padahal nilai nilai sekarang di diskonto (discounted method) seperti dijelaskan sebelumnya. Keuntungan lain dengan menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.

-Internal Rate of Return (IRR)

Internal rate of return (IRR) adalah tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak investasi yang digunakan (r). jika r yang diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal investasi ditolak. Begitu juga sebaliknya.

Contoh Kasus NPV : 

A pada hari ini mendapat pinjaman dari B sebanyak Rp 100 juta yang ingin saya investasikan selama satu tahun. Ada 3 pilihan bagi saya untuk menanamkan uang saya tersebut, yaitu :

1. Deposito 12 bulan dengan bunga 8%/thn,

2. Beli rumah lalu dikontrakkan Rp 10 jt/thn untuk kemudian semoga bisa dijual di akhir tahun dengan harga Rp 150 juta,

3. Beli emas sekarang dan dijual akhir tahun.

Agar dapat lebih mudah memilih investasi yang paling menguntungkan, A ingin tahu berapa sih nilai sekarang dari hasil investasi untuk masing-masing pilihan? Atau dengan kata lain, berapa rupiahkan uang yang akan A terima dari masing-masing pilihan investasi seandainya hasil investasi tsb A terima sekarang, bukannya satu tahun kedepan?NPV digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya ini. 

Sebelum itu bagi yang belum tahu rumus NPV : 

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + … + (Ct/(1+r)t) – C0

Berikut adalah Video penjelasan saya cara menghitung NPV seputar soal-soal diatas tadi 
Sekian & Terima Kasih

Komentar